Gaya Dalam
Selain
reaksi perletakan akibat beban luar, gaya-gaya dalam juga timbul di dalam suatu
struktur akibat pembebanan luar. Gaya
dalam ini akan dikelompokkan menjadi 4 macam, namun hanya yang 3 pertama yang
dicari dalam statika.
Dibawah ini terdapat gambaran balok tertumpu sederhana
(simple beam) dengan potongan
gaya-gaya dalam yang bekerja pada sembarang titik di balok tersebut. Setelah struktur dipotong, syarat-syarat
keseimbangan harus tetap terpenuhi, hal ini tercapai karena adanya gaya dalam.
Gambar di atas adalah balok tertumpu sederhana yang
dibebani dengan beban merata w dan beban horisontal P. Pembebanan ini akan timbul beberapa macam
gaya dalam pada suatu potongan seperti gambar berikut ini.
1. Gaya Normal / Aksial (Axial Force)
Gaya normal atau aksial adalah gaya
dalam yang bekerja sejajar dengan as
atau sumbu balok. Pada gambar di atas,
panah berwarna merah menunjukkan gaya dalam aksial yang timbul. Terdapat dua sifat gaya normal, yaitu itu
tarik (tension) dan tekan (compression). Gaya nomal tarik terjadi saat gaya normal
"menarik" elemennya atau arah gaya menjahui/meninggalkan potongan
(←→) sedangkan gaya normal tekan terjadi saat gaya normal "menekan"
elemennya atau arah gaya mendekati/menghampiri potongan (→←). Pada umumnya, sifat tarik adalah postif (+)
dan sifat tekan adalah negatif (-). Di
sini, gaya aksial diberi notasi "N".
2. Gaya
Lintang / Geser (Shear Force)
Gaya lintang atau geser adalah gaya
dalam yang bekerja tegak lurus
dengan as atau sumbu balok. Pada gambar
di atas, panah berwarna biru menunjukkan gaya dalam lintang yang timbul. Perjanjian arah untuk gaya lintang adalah
positif untuk searah jarum jam (↑↓) dan negatif untuk berlawanan arah jarum jam
(↓↑). Pada gambar di atas gaya lintang
pada potongan itu bertanda positif. Di
sini, gaya lintang diberi notasi "L".
3.
Momen Lentur (Bending Moment / Flexure)
Momen lentur adalah gaya dalam yang
berupa momen, di mana salah satu serat balok tertarik dan yang satu lagi
tertekan. Pada gambar di atas, panah
berwarna hijau menunjukkan momen lentur yang timbul. Karena suatu benda mengalami lentur, dia akan
lengkung sehingga timbul tegangan tarik pada satu sisi dan tegangan tekan pada
sisi yang lainnya. Pada umunya, momen
lentur positif adalah saat serat atas tekan dan serat bawah tarik, dan momen
lentur negatif adalah saat serat atas tarik dan serat bawah tekan. Arah momen lentur di atas adalah positif, di
mana bisa dilihat arah panah "menekan" sisi atas dan "menarik"
sisi bawah. Notasi untuk momen positif
adalah ∪ dan notasi untuk momen negatif adalah ∩. Di sini, momen lentur diberi notasi
"M".
Satu hal yang harus diingatkan,
momen lentur adalah integral dari lintang (lintang adalah turunan dari momen
lentur). Jadi, dengan mengetahui
hubungan ini, lokasi/letak nilai momen lentur maksimum dapat dicari dengan:
Setelah mendapatkan nilai jarak x
pada saat momen lentur maskimum, nilai tersebut diinput ke fungsi momen lentur
untuk mendapatkan besaran momen lentur maksimum.
Gambar
di atas adalah rangkuman perjanjian arah untuk gaya dalam yang positif, untuk potongan yang milihat ke
kiri maupun ke kanan. Panah warna merah
adalah gaya aksial/normal, biru muda adalah lintang/geser, dan hijau adalah
momen lentur.
Selain
3 macam gaya dalam yang sudah dijelaskan di atas, terdapat satu macam lagi
yaitu momen torsi. Namun pada statika,
momen torsi ini blm di tinjau karena pemodelan struktur masih 2 dimensi.
Nilai-nilai
gaya dalam biasanya disajikan dalam bentuk grafis yang disebut bidang gaya
dalam. Bidang gaya dalam ini sangat
membantu untuk melihat bagaimana pola dan nilai maksimum gaya dalam yang
ditinjau. Untuk bidang gaya normal dan
lintang, nilai positif digambarkan di atas garis, untuk momen lentur, gambar
bidang momen digambarkan pada sisi serat tarik.
Gaya-gaya
dalam yang dihitung akan digunakan untuk mencari nilai tegangan yang terjadi
pada suatu struktur. Tegangan yang
terjadi tidak boleh melebihi batas amannya.
Langkah-langkah
menghitung gaya dalam :
11. Carilah semua reaksi
perletakan struktur
22. Bagi struktur menjadi
beberapa interval yang panjangnya dapat berbeda-beda. Interval bisa dimulai dari arah mana aja
(kiri/kanan) dan mulai pada saat x = 0 sampai x = panjang interval (0 < x < L). Interval harus dibagi / harus dibuat interval baru
setiap :
a. Ketemu beban
terpusat/titik (termasuk reaksi perletakan)
b. Awal dan akhir beban
merata
33. Kalau terdapat gaya yang
bekerja dalam arah yang tidak sejajar atau tegak lurus terhadap as balok, gaya
tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dalam arah yang sejajar dan tegak
lurus as balok.
44. Setelah semua interval
sudah ditentukan, mulai cari persamaan gaya dalam (N, L, M)
a. N = jumlahkan semua gaya
yang bekerja sejajar garis member dikiri/kanan potongan.
b. L = jumlahkan semua gaya
yang bekerja tegak lurus garis member dikiri/kanan potongan. Perhatikan, kalau terdapat beban merata pada
interval yang dihitung, persamaan gaya lintang harus berupa fungsi dari x.
[beban merata persegi fungsi derajat 1 (x), beban merata segitiga fungsi derjat 2 (x2), dst.]
[beban merata persegi fungsi derajat 1 (x), beban merata segitiga fungsi derjat 2 (x2), dst.]
c. M = jumlahkan nilai momen
terhadap suatu titik sembarang "x" pada interval yang dihitung. Kalau terdapat beban tegak lurus garis member
(beban transversal), persamaan momen lentur harus berupa fungsi dari x.
[beban terpusat fungsi derajat 1 (x), beban merata segiempat fungsi derjat 2 (x2), beban merata segitiga fungsi derjat 3 (x3),dst.]
Cari nilai momen lentur maksimum dengan mencari nilai x pada saat lintang = 0. Lalu nilai x ini dimasukkan ke persamaan momen lentur untuk mendapatkan nilai maksimumnya.
[beban terpusat fungsi derajat 1 (x), beban merata segiempat fungsi derjat 2 (x2), beban merata segitiga fungsi derjat 3 (x3),dst.]
Cari nilai momen lentur maksimum dengan mencari nilai x pada saat lintang = 0. Lalu nilai x ini dimasukkan ke persamaan momen lentur untuk mendapatkan nilai maksimumnya.
55. Carilah nilai gaya dalam
pada semua titik yang penting (terdapat beban, awal/akhir member). Gambarkan bidang gaya dalam dan cantumkan
nilainya berdasarkan perhitungan.
No comments:
Post a Comment