Wednesday, January 7, 2015

Reaksi Perletakan Balok dan Portal Sederhana

Reaksi Perletakan Balok dan Portal Sederhana


Agar suatu sistem (dalam hal ini balok dan portal sederhana) dalam keadaan statis/tidak bergerak, harus ada beberapa perletakan pada sistem tersebut agar gaya-gaya luar dilawan/diimbangi oleh perletakan.  Besaran gaya-gaya reaksi perletakan juga dapat dihitung.

Di dalam statika ada tiga syarat statis yang harus dipenuhi:

ΣV = 0
ΣH = 0
ΣM = 0

*ingat Momen gaya adalah besar gaya dikali jarak terhadap satu titik acuan.  Apabila gaya membuat titik acuan berputar searah jarum jam, maka momen gaya bernilai positif. Apabila gaya membuat titik acuan berputar berlawanan arah jarum jam, maka momen gaya bernilai negatif. 

Jumlah gaya vertikal, gaya horizontal, dan momen gaya harus sama dengan nol.

Langkah-langkah yang diambil untuk mencari reaksi perletakan sendi/rol:

  1. Pastikan konstruksi tersebut adalah statis tertentu (dapat diselesaikan dengan tiga persamaan statika)
  2. Untuk konstruksi sendi/rol, pilih salah titik yang ada perletakan, lalu hitung jumlah momen gaya pada titik tersebut dan itu disamadengankan nol untuk mencari besaran reaksi perletakan yang lain(ΣM = 0)  Setelah jumlah momen disamadengankan nol, pakai alejbar sederhana untuk menghitung varibel yang dicari.
  3. Setelah reaksi perletakan dicari, check apakah hasil perhitungan benar dan statis dengan menjumlahkan semua gaya dalam sumbu vertikal.  (ΣV = 0)
  4. Reaksi horisontal pada sendi dicari dengan persamaan ΣH = 0.
  5. Untuk gaya yang miring, pakai trigonometri untuk menguraikan gaya tersebut menjadi dua gaya(satu vertikal, satu horisontal)
Perjanjian arah yang diambil adalah:



Vertikal positif ke atas
Horisontal positif ke kanan
Momen positif searah jarum jam











Contoh-contoh Soal:

Hitung semua reaksi perletakan.

Soal 1.

Pada soal diatas terdapat satu gaya terpusat 50kN terletak 8m di sebelah kanan titik A.  Titik A adalah perletakan sendi sehingga mempunyai reaksi vertikal dan horisontal.  Titik B adalah perletkan rol sehingga hanya mempunyai reaksi vertikal.

Misalkan : VA ke atas ↑, VB ke atas ↑, HB ke kanan 

ΣMA = 0
ΣMA = + 50kN ( 8m) – VB (10m) = 0
400 kNm = 10 VB
VB = 40 kN (↑)

ΣMB = 0
ΣMB = + VA ( 10m) – 50 kN (2m) = 0
100 kNm = 10 VA
VA = 10 kN (↑)

Check ΣV = 0 ?
+VA  - 50 kN + VB = 0
+10 kN – 50 kN + 40 kN = 0
0 = 0 (OK)

ΣH = 0
HA = 0 (tidak ada reaksi horisontal)


Soal 2.

Pada soal di atas terdapat dua jenis pembebanan luar: beban merata sepanjang 12 m (titik A ke B) dan beban terpusat 240 kN di ujung kantilever (ujung bebas).  Beban merata tersebut akan dianggap beban terpusat yang bekerja di tengahnya (6m di kanan A) sebesar q*l (10 kN/m * 12m = 120 kN).  Titik A adalah perletakan sendi sehingga mempunyai reaksi vertikal dan horisontal.  Titik B adalah perletkan rol sehingga hanya mempunyai reaksi vertikal.

Misalkan : VA ke atas ↑, Vke atas ↑, HB ke kanan 

ΣMA = 0
ΣMA = + 10 kN/m  (12m)  (6m) – VB (12m) + 240 kN (16m) = 0
4560 kNm = 12 VB
VB = 380 kN (↑)

ΣMB = 0
ΣMB = + VA ( 12m) – 10 kN/m (12m) (6m) + 240 kN (4m) = 0
-240 kNm = 12 VA
VA = -20 kN (negatif berarti pemisalan arah VA salah)
VA = 20 kN (↓)

Check ΣV = 0 ?
-VA  - q*L   + VB  - 80 kN = 0
-20 kN – 10 * 12 kN + 380 kN  - 240 kN = 0
0 = 0 (OK)

ΣH = 0
+HA = 0


Soal 3

Pada soal di atas terdapat sebuah portal sederhana dengan beban merata dengan nilai q = 15 kN/m beban terpusat 120 kN yang bekerja tegak lurus member yang miring.  Gaya ini harus diurai menjadi komponen vertikal dan horisontal terlebih dahulu degan bantuan trigonometri


sudut alfa dicari dengan perbandingan trigonometri. Pertama panjang sisi miring dicari dengan rumus pitagoras.  Kemudian nilai sin dan cos sudut alfa dicari dengan 

sin α = depan/miring
cos α = samping / miring


Sin α = 4/5 = 0,8

Cos α = 3/5 = 0,6

Lalu sin dan cos alfa dipakai untuk mengurai gaya yang miring 

ΣH = 0
-HA  + 120*cos α = 0
HA = 120*0,6 = 72 kN (←)

ΣMA = 0
ΣMA = + 120*sin α  kN (1,5m)  + 120*cos α kN (2m)  +  15 kN/m (5m) (4m+2,5m) – VB (6m)= 0
775,5  kNm = 6 VB
VB = 129,25 kN (↑)

*jangan lupa menghitung momen akibat gaya horisontal.

ΣMB = 0
ΣMB = + VA ( 6m) + HA (4m) – 120*sin α  kN  (4,5m)  - 120*cos α kN (2m) + 15 kN/m (5m) (0,5m) = 0
250,5 kNm = 6 VA
VA = 41,75 kN (↑)

Check ΣV = 0 ?
+VA  -120*sin α - q*L   + VB  = 0
+41,75 kN – 120(0,8) kN -  15 kN/m  (5m) + 129,25 kN = 0
0 = 0 (OK)



Soal 4
Hitunglah reaksi perletakan pada struktur di atas.

Σ V = 0 → VA - 800 - 150 = 0
VA = 950 kN (↑)

Σ H = 0 → - HA + 200 = 0
HA = 200 kN (←)

Σ MA = 0 → -MA + 200 (5 + 1.5) + 800 (2) + 150 (4) = 0
MA = 1300 + 1600 + 600 = 3500 kNm (↺)

Pada soal di atas terdapat beban melayang, beban ini dikerjakan seperti biasa dengan nilai q dikali panjang horisontalnya, bukan panjang miring.  


Soal 5

Hitunglah reaksi perletakan pada struktur di atas.

Σ V = 0 → VA - 200 - 300 - 800 = 0
VA  = 1300 kN (↑)

Σ H = 0 → H - 300 = 0
HA = 300 kN (→)

Σ MA = 0 → -MA + 800 (4) + 300 (4) + 300 (4) + 200 (8) = 0
MA = 3200 + 1200 + 1200 +1600 = 7200 kNm (↺)

*dalam perhitungan gaya miring diuraikan menjadi komponen horisontal dan vertikal terlebih dahulu

15 comments:

  1. Thanks.....this's help me to study about statika.

    ReplyDelete
  2. kak kalo sendi rolnya yang miring sebesar 45 derajad, jadinya untuk mencari perletakannya gimana ya kak?

    ReplyDelete
  3. kalo kasus yang rol miring sebesar sudut tertentu, dia akan ada reaksi dalam arah yang tegak lurus orientasi rol itu sendiri. Apabila rol miring, reaksi pada rol akan ada reaksi komponen vertikal dan horisontal.
    kalo perletakan sendi yang miring, dia cara menhitungnya akan seperti biasa. Orientasi pada sendi tidak berpengaruh pada reaksinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ada momen di antara sendi A dan rol B gimana cara nyari reaksi perletakannya ka, soalnya ada beban merata persegi panjan sebentang A-B ka
      Makasih ka

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. ada contoh nya ga kak? yang rol nya miring 45 derajat ?
      saya ada tugas itu, tapi ga paham, hehe

      Delete
  4. Pengasumsian yg terakhir itu bukannya salah ya ? Kan di awal2 diasumsikan kalau tumpuan sendi itu lambangnya segitiga doang sdangkan kalo rol itu segitiga yg ada gris bawahnya. Tapi ternyata pas soal yg ke-3 malah kebalik, sendinya yg malah ada garis bawahnya, mohon koreksinya. Terima Kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih utk koreksinya. Sudah saya diperbaiki. semoga bermanfaat.

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. terimakasih ya kak, saya jadi kebantu banyak bgt

    ReplyDelete
  7. Gimna caranya mencari gaya dalam pada soal no 2 ??
    Terima kasih.

    ReplyDelete
  8. bisa berikan contoh mencari perletakan dengan 2 gaya
    contoh soal dan jawabannya

    ReplyDelete
  9. kak,perhitungan reaksi perletakan ini, bisa dipake untuk perhitungan momne tumpuan pada pelat lantai beton bertulang ga????
    kondisi tumpuannya terjepit penuh.

    ReplyDelete